Raih Trofi Ke-25, Bukti Dekade Emas Pep Guardiola
By ommed
nusakini.com - Final Piala Liga 2019 barangkali akan dikenang selamanya karena ulah kiper Chelsea Kepa Arrizabalaga yang menolak ditarik keluar oleh Maurizio Sarri.
Insiden itu seakan menutupi sesuatu yang lebih penting, yakni keberhasilan Manchester City menjadi juara beruntun di ajang ini dan makin mengilapnya koleksi trofi sang manajer The Citizens, Pep Guardiola.
Selepas City menang adu penalti 4-3 atas Chelsea dalam laga di Wembley itu, maka Guardiola resmi menyabet gelar ke-25 sepanjang kariernya.
Sejak memasuki dunia kepelatihan pada 2008 bersama Barcelona, perjalanan Guardiola menuju kesuksesan nyaris tak terbendung. Barcelona, Bayern Munich, dan kini City telah merasakan ampuhnya tangan dingin Pep.
Selama sepuluh musim melatih di Spanyol, Jerman, dan Inggris, pelatih berkepala plontos itu rata-rata meraih trofi 2,5 per musim! Dengan kata lain, ia mampu merengkuh satu gelar tiap 135 hari (4,5 bulan).
Bermodalkan CV mentereng tersebut, Guardiola sudah menyamai torehan Jose Mourinho dan ia melakukannya dalam jangka waktu yang lebih singkat. Meski begitu, ia masih terpaut cukup jauh dari Sir Alex Ferguson, pelatih juara dari para pelatih juara.
Ferguson memulai kariernya pada 1974 dengan melatih East Stirlingshire, berlanjut di St Mirren di mana ia meraih gelar pertamanya. Sejak itu koleksi silverware Fergie terus melesat di Aberdeen dan berpuncak di Manchester United. Total, 49 trofi berhasil direngkuhnya dalam rentang 39 tahun.
Jika statistik gemilang Guardiola di atas terus berlanjut, ia bisa menyamai prestasi Ferguson di musim 2028/29 saat usianya masih 58 tahun. Andaikata terus melatih sampai 71 tahun -- umur Fergie saat pensiun -- maka Guardiola bisa menyabet 67 trofi!
Namun yang lebih mengesankan ketimbang semua statistik tersebut adalah, Guardiola tetap konsisten memainkan sepakbolanya yang berbasiskan penguasaan bola, umpan-umpan pendek, dan pressing tinggi. Suka tidak suka, kita sedang hidup di dekade keemasan Guardiola. (gi/om)